Pages

Minggu, 02 Agustus 2009

"MERANTAU"

DREAMIN’ IS NOT ENOUGH



Sebelum masa mati suri, Indonesia pernah berjaya dengan film-film silatnya seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, Si Buta Dari Gua Hantu, Panji Tengkorak ataupun film-film silat ala Barry Prima dan Advent Bangun. Adalah sutradara asal Inggris, Gareth Huw Evans yang kini tertantang untuk menghadirkan kembali seni bela diri Indonesia lewat film action-silat berjudul Merantau.

Berbeda dengan film action silat era dulu kala, Merantau disajikan dengan teknologi high-definition modern untuk menghasilkan gambar gerakan-gerakan silat yang mengagumkan. Gareth sendiri memang adalah seorang pecinta seni olahraga beladiri. Kekagumannya terhadap pencak silat pernah ia abadikan lewat 5 episode film dokumenter berjudul The Mystic Arts of Indonesia: Pencak Silat. Gareth sebelumnya juga pernah menggarap Film Pendek Samurai Monogatari serta British snuff-thriller movie berjudul Footsteps.

Merantau mengisahkan tentang sebuah perjalanan penuh ancaman maut yang diawali dari satu langkah kecil. Langkah inilah yang diambil Yuda (Iko Uwais), Pesilat Harimau khas Minang yang terikat adat, dimana setiap anak laki-laki yang telah beranjak dewasa diharuskan meninggalkan kampung halamannya untuk merantau. Yuda pun pergi ke Jakarta dengan harapan bisa segera mendapat pekerjaan sebagai guru silat. Namun ternyata kota ini tidak seramah yang ia kira. Sampai nasib mempertemukan Yuda dengan yatim piatu Adit (Yusuf Aulia) dan kakaknya, Astri (Sisca Jessica), yang menjadi korban organisasi ilegal human trafficking.

Yuda tidak pernah menyangka, pertemuannya dengan Adit dan Astri adalah awal dari petualangan penuh ancaman maut yang harus ia jalani. Bersama Astri dan Adit, Yuda mencoba menyelamatkan diri dari kejaran para mucikari dan preman-preman. Yuda tidak mempunyai pilihan selain melawan orang-orang yang menyerangnya dengan ilmu silat harimau. Adegan tersebutlah yang akan menjadi tontonan adrenalin tingkat tinggi dalam runtunan action yang belum pernah dipersembahkan sebelumnya di layar lebar Indonesia.

Sebelum pemutarannya di Indonesia, Merantau telah melanglang buana terlebih dahulu. Film ini sempat diputar pada Cannes Film Festival 2008, sebagai film penutup Puchon International Fantastic Film Festival yang ke-13 di Korea, serta menjadi film pembuka Jogja NETPAC Asian Festival yang ketiga.

Proses syutingnya sendiri memakan waktu selama 4 bulan yang dilakukan di Bukittinggi dan Jakarta. Sebagai pemain utama, dipasanglah aktor pendatang baru Iko Uwais (Yuda). Iko bukanlah sembarang artis yang dilatih menjadi atlit pencak silat. Sejak usia 10 tahun Iko telah menimba ilmu silatnya di perguruan 3 Berantai Putera Betawi. Selain Iko, turut bermain pula Alex Abbad, Donny Alamsyah, Ratna Galih, Sisca Jessica, Yusuf Aulia, serta aktris senior Indonesia, Christine Hakim. Tidak ketinggalan turut bermain pula 2 aktor Denmark, Mats Kuodal dan juga aktor laga asal Perancis, Laurent Buson.

Kecanggihan teknologi juga dipakai di film ini, dengan menggunakan teknologi Kamera P2HD membuat look film ini lebih Dramatic Light, sehingga hasil gambar menjadi lebih terang dan tajam. Tujuan menerapkan teknologi modern dan internasional ini adalah karena Merantau tak hanya dibuat untuk konsumsi masyarakat Indonesia saja, tapi juga agar layak dinikmati oleh insan film mancanegara.

Meskipun banyak pihak yang menuding Merantau ingin mengekor kesuksesan film martial arts asal Thailand, Ong Bak. Produsernya Ario Sagantoro menyanggah, ”Merantau dibuat sebagai landasan film laga di Indonesia kedepannya, untuk menciptakan local hero di hati para penonton Indonesia, dan juga sebagai film yang ’mampu bicara’ di kancah film international, tidak kalah dengan film action dari asia lainnya”.

ne salah satu scene favorit saya pas si yuda lompat dari gedung, mirip scene om david belle di film B:13 District*para traceur pasti tahu ni film.hehe* tapi disini bedanya si penjahat berani ngambil resiko ikutan lompat jadila ia seperti yang ada di gambar.hahahahaha




Memang sudah sepatutnya Indonesia menghargai dan berbangga hati karena olahraga pencak silat adalah salah satu kekayaan tradisi yang hanya dimiliki oleh negeri ini. Kalau bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi.
ohya ne trailernya :
kalo mo download, disini
(di refresh pas dah masuk halamnnya)





DREAMIN’ IS NOT ENOUGH
sumber :
http://www.merantau-movie.com/
http://www.21cineplex.com/

0 komentar:

Posting Komentar